MASIGNALPHA101

Trend Anak Ingin Jadi Youtuber, Orang Tua Lakukan Ini

Trend Anak Ingin Jadi Youtuber, Orang Tua Lakukan Ini
5 August 2019

Profesi atau pekerjaan sebagai video blogger atau YouTuber banyak dilirik dan diminati oleh kalangan muda, dan tidak terkecuali anak-anak yang bahkan dibawah umur. Bahkan banyak akun akun Youtube dengan subscriber yang terbilang besar, ternyata diurus dan digarap oleh anak anak kecil.
Jadi jangan heran jika nanti anak anda juga melontarkan keinginannya untuk menjadi youtuber, anda tidak perlu kaget. Psikolog yang sekaligus Direktur Akademik Sekolah Cikal dan Founder Yayasan Matahati, Tari Sandjojo, mengatakan bahwa para orangtua bisa mendukung anak anak mereka untuk mewujudkan keinginantersebut. Tentunya keputusan ini harus diikuti dengan pengawasan dan bimbingan agar tidak menimbulkan efek efek buruk yang bisa dihasilkan dari dunia maya.

Pasalnya, proses pembuatan akun di YouTube memang sangat mudah, namun akan berbeda cerita jika seseorang ingin mengembangkan channel hingga dikenal sebagai Content creator atau kreator profesional. Sebelum merealisasikan hal itu, para orangtua bisa membantu anaknya untuk menentukan pada bidang apa sang anak ingin berkreasi, apa yang benar diminati, dan bisa bermanfaat untuk anak.

Seperti dilansir dari Daily Mail pada tahun 2017 lalu, penelitian dari sebuah perusahaan travel di Inggris, First Choice, mendapai lebih dari 3/4 anak-anak lebih memilih untuk berkarier di video online, dan salah satunya menjadi YouTuber. Survey melibatkan 1.000 anak berusia enam hingga 17 tahun sebagai responden nya

Selain itu, suatu studi yang dikerjakan juga mengungkapkan anak-anak justru lebih tertarik pada pelajaran edit video dibandingkan pelajaran matematika dan sejarah.

Lalu apa selanjutnya ? selanjutnya adalah mengenai konten yang akan diisikan dalam channel sang anak. Seperti pendapat salah satu Youtuber terkenal Atta Halilintar, sebuah channel yang konsisten dalam mengunggah sebuah video akan lebih dikenal banyak orang. Tentunya dengan konten yang beragam dan tidak hanya itu itu saja yang justru akan membuat penontonnya merasa jenuh.

Tidak hanya konten beragam, kreator juga dituntut memiliki personal branding yang baik. Jika personal brandingnya sudah baik, maka citra kreator tersebut akan melekat di pikiran para penontonnya. Jika diibaratkan, sang kreator harus memiliki ciri khas sendiri agar mudah diingat dan dikenal.


Mahasiswa Zombie

I try to focus but I always end up distracting myself with doodling during classes.